masukkan script iklan disini
potret aparat keamanan kita kerap tercoreng dengan aksi-aksi segelintir oknum yang mengedepankan kekerasan demi unjuk kekuatan atau sekedar sok gagah-gagahan dengan seragamnya, sebagian lain bahkan tega 'memeras' masyarakat demi tambahan penghasilan.
Syukurnya di antara kisah-kisah 'menyeramkan' tersebut, banyak pula menyeruak kisah-kisah mengharukan, dan penuh dedikasi dari para aparat tersebut.
Jika kebetulan kalian berjalan-jalan ke daerah Maguwoharjo, Sleman, mungkin kalian akan menemui penjual cilok yang tak biasa ini.
Kenapa tak biasa? Karena di sela-sela menjual cilok, lelaki ini kerap memberikan sosialisasi mengenai hukum kepada para pembelinya. Kadang pula mengenai informasi kelalulintasan. Bahkan tak jarang para pembeli juga bertanya tentang kepolisian.
Jangan heran sahabat. Karena penjual cilok ini memang seorang polisi.
Beliau adalah Toni Purwanto, seorang anggota polisi di Polda DIY yang bertugas di bagian kehumasan. Setiap usai dinas di sore hari, beliau akan segera membuka dagangannya. Menurut beliau, cara ini lebih disukainya untuk menambah penghasilan. Jelas halalnya, dan sekaligus bisa menyalurkan hobi memasaknya. Beliau juga bisa langsung berinteraksi dengan masyarakat. Memberi penjelasan atau pun mendengarkan keluhan.
Untuk mengenalkan pada masyarakat, beliau melabeli dagangannya dengan "Cilok 86". Menurutnya kode 86 identik dengan kode polisi dan sudah familiar di masyarakat.
Meski keluarganya mendukung penuh usahanya, polisi yang berpangkat Bripka ini sempat mendapat peringatan dari sang atasan. Pada dasarnya sang komandan membolehkan saja anggotanya mempunyai kesibukan lain, tetapi tetap harus menomor satukan tugas dan pengabdian sebagai seorang polisi
saya pribadi merasa bahwa usaha halal yang dilakoni pak polisi ini adalah sesutu yang wajib diapresiasi. Terlebih jika kita memperhatikan sejarah panjang Indonesia, dimana para aparat negara lebih suka mengeruk keuntungan pribadi melalui pekerjaannya ketimbang berpeluh-peluh mengusahakan rezeki halal bagi keluarganya.
Semoga kesederhanaan dan kerendahan hati polisi ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Tak ada kata malu jika kita menjalankan usaha halal. Malulah, jika kita melakukan tindak kejahatan atau merugikan orang lain!