Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak ikut angkat suara atas tidak ditahannya Istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi karena alasan kemanusiaan dan memiliki balita. Hal tersebut membuat Kamaruddin geram dan menegaskan agar Polri melakukan penahananan kepada Putri Candrawathi.
Ia juga megatakan sikap istri Ferdy Sambo itu yang tak menunjukkan rasa penyesalannya atas kematian Brigadir J.
"PC selalu berbohong. Saya tidak setuju dia tidak ditahan harusnya ditahan. Tapi kalau dia jujur, berterus terang, menyesali perbuatannya boleh-boleh saja. Tapi karena dia terus berbuat hoax bohong-bohongan sebentar dilecehkan di Duren Tuga, sebentar pindah ke Magelang," ujar Kamaruddin kepada awak media Sabtu (3/9/2022).
Kamaruddin juga menyinggung nasib wanita yang juga memiliki anak kecil namun menjalankan kewajibannya untuk mendekam di penjara. Ia menyebut tindakan tersebut membuat Putri Candrawathi disebut mendapatkan perlakuan khusus.
"Bagaimana dengan wanita-wanita lain yang ditahan, padahal bayinya kadang masih dikandungan atau baru lahir gitu? Apakah perlakuan yang sama berlaku dengan wanita yang lain? Ketika tidak berlaku ya itu ketidakadilan," jelasnya.
Ia menegaskan masih ada wanita yang ditahan meskipun memiliki anak yang masih kecil, Jika memang masalah kemanusiaan, Kamaruddin meminta agar hal tersebut dilakukan ke semuanya.
"Kalau semua wanita diperlakukan sama karena ada bayinya yang masih kecil, maka tidak usah ditahan, tidak usah ditangkap, atau tidak usah dikurung, nah itu baru adil. Tapi kalau Ibu PC tidak ditahan karena suami dia bernama Sambo ya celaka lah."
"Banyak wanita lain yang hamil tua baru melahirkan juga ditahan bagaimana dong? Apakah itu bukan manusia? Harusnya berlaku dong buat yang lain nilai-nilai kemanusiaan," tegas Kamaruddin.
Tanggapan Polri
Timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan untuk tak melakukan penahanan terhadap Putri Candrawathi yang kini berstatus tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut sejumlah indikator menjadi penilaian timsus untuk tak menahan istri dari Irjen Pol Ferdy Sambo. Ia memastikan tak ada hak istimewa atau privillage yang didapat Putri Candrawathi terkait tak adanya penahanan. Menurutnya indikator utama tak dilakukan penahanan terhadap Putri berupa alasan kemanusiaan."Pak Irwasum sebagai ketua timsus sesuai dengan masukan Pak Kabareskrim dan Pak Dirtipidum itu sudah sangat jelas ya tidak perluu saya harus mengulangi lagi. Pak Irwasum sudah menyampaikan yang menjadi pertimbangan dari penyidik alasan kemanusiaan," ungkap Dedi saat ditemui di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Selain itu, Dedi menyampaikan sikap kooperatif yang ditampilkan Putri turut serta menjadi poin penting penyidik untuk tak melakukan penahanan terhadap istri dari Irjen Pol Ferdy Sambo.
Kata ia, Putri Chandrawathi berjanji kepada penyidik untuk memberikan pernyataan yang sebenarnya terhadap penyidik terkait pengungkapan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
"Yang bersangkutan juga dari pihak pengacaranya kooperatif apabila dibutuhkan setiap saat oleh penyidik," ungkapnya.
Indikator lain berupa permintaan Kuasa Hukum Putri Candrawathi terhadap penyidik untuk tak dilakukan penahanan.
Kata Dedi, pihak Kuasa Hukum Brigadir J mengajukan permohonan kepada penyidik untuk tak dilakukan penahanan terhadap kliennya tersebut.
"Kemudian ada permintaan dari pihak pengacara keluarga untuk tidak ditahan. Tentunya pertimbangan penyidik itulah yang paling menentukan," katanya.
Sementara itu, pihak penyidik melakukan langkah pencekalan terhadap Putri Candrawathi di tengah kebijakan ya takelakukan penahanan terhadad tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
"Pertimbangan yang bersnagkutan juga tetap dikenakan wajib lapor dalam 1 minggu 2 kali, dan juga sudah dilakukan pencekalan yang bersangkutan tidak bisa kemana-mana," pungkasnya.
Tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, Putri Candrawathi dinilai enggan menemui media dan tampil ke publik seusai ditetapkan sebagai tersangka.
Penampilan Putri Candrawathi di depan kamera adalah kali pertama ketika mengunjungi suaminya Irjen Ferdy Sambo di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
Kala itu, Ferdy Sambo ditempatkan di tempat khusus (patsus) setelah ditetapkan sebagai tersangka utama kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis menampik kabar kliennya enggan tampil ke publik setelah ditetapkan sebagai tersangka. "(Putri Candrawathi,red) bukan tidak mau tampil, kan saya antar dia ke situ," ujar Arman Hanis di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2022).
Arman menjelaskan Putri Candrawathi ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim selalu lewat pintu samping. Sebab, dia mengatakan hal itu merupakan prosedur pertama dalam pemeriksaan kesehatan.
"Bukan. Enggak menghindar, tadi lewat samping saya antar ke mobil. Iya (pintu kecil, red) di samping situ," jelasnya.
Arman mengatakan pintu samping tersebut merupakan tempat pemeriksaan kesehatan. Oleh karena itu, dia mengaku Putri Candrawathi kerap melalui pintu kecil di samping Bareskrim Polri.
"iya masuk lewat situ, kan, di situ polikliniknya, kan? Pemeriksaan kesehatan, keluar juga di situ," imbuhnya.
Gestur Ferdy Sambo Jadi Sorotan
Tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dihadirkan pada rekonstruksi yang digelar di rumah Saguling dan Duren Tiga, Selasa (30/8/2022). Kelima tersangka itu adalah Ferdy Sambo, Kuat Maruf, Bharada E, Brigadir RR, dan Putri Candarawathi.
Adapun yang paling mencuri perhatian pada rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J itu adalah sosok otak pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo.
Pada rekonstruksi itu, kemunculan Ferdy Sambo yang biasa terlihat menggunakan seragam polisi dengan pangkat bintang dua di pundak kini justru terlihat sudah menggunakan baju tahanan berwarna oranye.
Namun bukan kemunculan Ferdy Sambo menggunakan baju tahan berwarna oranye yang menjadi perhatian.
Di media sosial, khususnya Instagram, justru gestur Ferdy Sambo yang menyita perhatian netizen.
Ya, di Instagram, ramai diperbincangkan gestur dongak atau mengangkat kepala pada foto-foto Ferdy Sambo.
Dalam foto tersebut, tampak ada beberapa foto yang di screenshot oleh akun Instagram Rumpi Gosip. Salah satunya, foto tersebut ada yang memperlihatkan Ferdy Sambo memperlihatkan gestur dongak atau mengangkat kepala.
Hal itu menjadi perhatian netizen.
Adapun netizen menyebut bahwa Ferdy Sambo terlihat sangat arogan di foto tersebut. Tak hanya itu, netizen bahkan berpendapat bahwa Ferdy Sambo seperti tak ada penyesalan menjadi otak pembunuhan terhadap Brigadir J.
Buntut beredarnya foto Irjen Sambo dengan ekspresi dongak atau mengangkat kepala itu, netizen pun ramai-ramai mengomentari foto tersebut.
Berikut ini komentar netizen:
fitriaunie86:
Ttp terlihat sombong angkat kepala gda nyesel" nya ni orang
ria.rani88:
Muka nya tetep ngeselin
novi.ta8145:
Dia mah ga punya rasa bersalah
maizadinni:
Muka nya masi arogan
dr.tatasofyan: Cepet bgd Allah klw mau menjatuhkan orang, kmren jadi jendral skrng jd tahanan
atieka_khanzahra94:
Terlihat sekali arogannya dhearosa17: Angkuh syasyayoyoh: Ciri orang sombong jika melihat orang mukanya ndangak, laahh itu laah Sambo. (abs.ree)
Artikel ini sudah tayang di tvonenews.com pada hari Sabtu, 3 September 2022 - 16:03 WIB