Kumpulan Berita Politik Terbaru Viral Dan Panas

Iklan

Ahok Gandeng Buya Syafii Siap Lawan Propaganda Ideologi

25 Agustus, 2019, 25.8.19 WIB Last Updated 2022-08-21T06:30:55Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Menurut Ahok, Buya Syaffi Maarif menyebut Indonesia cantik. Namun, kecantikan Indonesia dirusak oleh anak bangsa.

Politisi PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menggandeng mantan Ketua PP Muhammdiyah Buya Syafii Maarif, akan melawan terhadap tuna kewarasan, korban propaganda ideologi.

Hal ini dikatakan Ahok saat menjadi pembicara pada seminar kebangsaan di Universitas Kristen Petra Surabaya seperti dikutip melalui laman tribunnews.com.

Dalam seminar kebangsaan bertajuk Dari Aku untuk Indonesiaku, Ahok menjadi pemateri bersama Buya Syafii Maarif dan Yudi Latief.

Dalam unggahan Instagramnya, Ahok pun mengitup kata Buya Syafii Maarif soal propaganda ideologi yang sekarang menyerang Indonesia.

Menurut Ahok, Buya Syaffi Maarif menyebut Indonesia cantik. Namun, kecantikan Indonesia dirusak oleh anak bangsa.

Anak bangsa yang merusak kecantikan Indonesia ini dilabeli tuna kewarasan. Para anak bangsa pengidap tuna kewarasan ini, merupakan korban dari propaganda ideologi.

Buya, kata Ahok, menghadapi korban propaganda memerlukan kesabaran yang revolusioner. Ahok juga mengutip pesan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Menurut Ahok, Megawati berpendapat bersabar bukan berarti berdiam diri, melainkan terus bergerak menjaga keutuhan bangsa.

Ahok juga menjelaskan pemaparan Yudi Latief. Menurutnya, kunci menjaga keutuhan Indonesia sudah tertuang dalam lirik Lagu Indonesia Raya.

Tepatnya pada versi tiga stanza yang berbunyi "Marilah kita berseru Indonesia bersatu."

Tidak hanya itu, kata Ahok, Yudi Latief juga menyebut Indonesia butuh Pancasila untuk menyatukan keragaman ras, agama, dan budaya, menjadi potensi yang hebat.

Ahok sendiri mengajak generasi muda penerus bangsa untuk tak bersikap pesimis.

Memiliki sifat empati, lemah lembut, tidak semena-mena dan menjalankan kesabaran revolusioner.

Tadi Buya Maarif mengatakan bahwa Indonesia ini cantik tapi kecantikannya dirusak oleh anak bangsa yang tuna kewarasan. Mereka yang disebut tuna kewarasan itu sebenarnya adalah korban dari propaganda ideologi yang keliru. Karena itu untuk menghadapi orang-orang semacam ini kita harus punya sikap kesabaran yang revolusioner. Ibu Megawati pernah berkata bahwa kesabaran yang revolusioner itu bukan hanya berdiam diri, tetapi terus bergerak menjaga keutuhan Indonesia.

Pak Yudi Latief juga berkata bahwa kunci untuk menjaga keutuhan Indonesia sebenarnya sudah ditulis dalam lirik lagu Indonesia Raya versi 3 stanza yang liriknya berbunyi 'Marilah kita berseru Indonesia bersatu', itu sudah jadi kunci untuk persatuan Indonesia dan beliau juga mengatakan Indonesia butuh Pancasila untuk membuat segala keragaman ras, agama, dan budaya jadi potensi yang hebat.

Wahai kalian generasi muda, janganlah bersikap pesimis terhadap masa depan Indonesia. Karena masa depan negara ini dan Pancasila ada di tangan kalian. Yang terpenting, kalian harus mempunyai sikap empati, murah hati, lemah lembut, tidak semena-mena, dan menjalankan kesabaran revolusioner.

Terima kasih kepada Universitas Kristen Petra Surabaya yang telah mengundang saya dalam seminar kebangsaan “Dari Aku untuk Indonesiaku” bersama Buya Syafi’i Maarif dan Bapak Yudi Latief. Seminar Wawasan Kebangsaan 'Dari Aku untuk Indonesiaku' di Kampus Petra, Surabaya.
Komentar

Tampilkan

Terkini

olahraga

+