Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memperkuat sinyal Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal kembali melakukan perombakan kabinet atau reshuffle kabinet. Hal itu karena, ada kursi menteri yang hingga kini belum terisi.
"Reshuffle itu memang ini menjadi hak prerogatif presiden. Tetapi yang kedua jangan lupa memang ada kursi yang kosong, kursi yang kosong itu karena ya ditinggal pergi oleh almarhum Mas Tjahjo," kata Ngabalin, saat diwawancarai di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu 28 Agustus 2022 malam.
Bahkan, Ngabalin meyakini reshuffle kabinet akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, agenda besar tersebut sudah menjadi perbincangan serius di Istana Negara.
"Bisa saja lebih cepat (reshuffle kabinet), memang kan setelah sampai Agustus, Septembter, Oktober ini jadi agenda yang terus dibincangkan, agenda pembahasan penyesuaian BBM, ini juga dua materi besar. Dan saya mau bilang kepada teman-teman bahwa agenda ini tidak lama dalam keyakinan saya, dan kebiasaan yang saya selalu melihat dari langkah-langkah presiden Jokowi," ungkapnya.
Kendati demikian, dia tidak menjelaskan secara detail menteri mana saja yang akan di reshuffle selain untuk mengisi kursi Menpan RB yang sudah lama kosong.Saat ditanyakan apakah ketua umum partai yang menjabat sebagai menteri yang akan direshuffle, dirinya enggan untuk menjelaskan.
"Ada banyak pimpinan partai yang mempersiapkan diri juga untuk menyongsong 2024. Mesin harus dinyalakan harus dibunyikan tidak mungkin orang menyiapkan partai dan menyiapkan 2024 separuh-separuh. Mereka harus mempersiapkan dari awal. Karena itu bisa saja banyak yang bisa dilihat nanti," ujar Ngabalin.
"Oktober kami dapat kabar itu, Oktober pekan pertama kita dapat gambaran itu," tambahnya.
Lebih lanjut, Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan peluang Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menjadi MenPAN-RB. Menurutnya, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi.
"Iya bisa saja (Olly Dondokambey jadi MenPAN-RB)," kata Ngabalin, saat diwawancarai di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu 28 Agustus 2022 malam.
Kendati demikian, dia menegaskan kewenangan untuk menunjuk sosok pengganti Tjahjo Kumolo merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo. Namun, kemungkinan Olly menjadi MenPAN-RB karena Dia juga merupakan kader PDIP layaknya Almarhum Tjahjo Kumolo.
"Yang pasti Presiden punya kewenangan untuk angkat siapa saja. Tapi kenapa orang bicarakan Pak Olly karena Pak Tjahjo dari PDIP, tapi mengangkat dan menempatkan siapa saja di situ hak prerogarif presiden," ucapnya.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
