Kumpulan Berita Politik Terbaru Viral Dan Panas

Iklan

Rocky Gerung Puji UAS, Berhenti Ceramah Sejam, Kedunguan Bangsa Bertambah

21 Agustus, 2022, 21.8.22 WIB Last Updated 2022-08-21T14:11:27Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


 Seperti yang saya katakan, orang yang satu frekuensi cenderung akan saling memuji dan mendukung meskipun terlihat sangat konyol dan tidak logis. Mereka seolah dilarang saling mendahului apalagi saling menyindir.

Itulah yang dilakukan oleh Rocky Gerung dan Ustadz Abdul Somad (UAS).

Rocky Gerung menyebut jika UAS berhenti ceramah dalam satu jam, maka kedunguan bangsa ini akan terus bertambah, saat menjadi pembicara dalam Dialog Nasional Kemerdekaan RI yang disiarkan langsung YouTube Ustadz Abdul Somad Official.

"Muhammadiyah sekarang punya 172 universitas, artinya dengan 5 juta mahasiswa. Jadi kalau satu jam aja dosen Muhammadiyah mogok ngajar, IQ bangsa ini drop," kata Rocky Gerung.

"Satu jam Ustaz Abdul Somad berhenti berceramah, kedunguan bangsa ini bertambah. Ini yang disebut model pikiran bangsa ini untuk melesat," katanya lagi.

Ah, masa sih begitu? Bukankah jika UAS berhenti ceramah selamanya, negara ini justru akan lebih adem dan tentram, kedunguan akan terkikis habis dan bangsa ini akan lebih maju?

Jangan lupa dengan insiden memalukan di mana UAS ditolak masuk ke Singapura karena dianggap tidak baik bagi Singapura, terutama soal beberapa ceramahnya yang memang kontroversial. Singapura adalah negara kecil tapi maju dan sejahtera. Singapura menolak UAS. Kesimpulan ini mudah ditarik, yaitu Singapura maju karena tidak bisa toleran terhadap orang-orang seperti UAS.

Coba bayangkan kalau Singapura seperti pemerintah Indonesia yang selalu membiarkan penceramah tak bermutu terus memprovokasi negara, Singapura akan tetap jadi negara kecil, miskin dan tak berdaya.

Negara maju lebih berpikir logis karena SDM-nya juga ikut berperan besar dalam kemajuan sebuah negara. Mereka tidak gampang diperdayai oleh mulut-mulut manis apalagi yang provokatif, apalagi yang hanya jualan agama dan surga. Apalagi yang suka mengkafir-kafirkan orang lain seenak jidat.

Di sini, banyak yang mabuk agama. Tidak peduli siapa yang ngomong, yang penting labelnya pemuka agama, maka akan dibela mati-matian meskipun salah. Inilah yang sebenarnya lebih cocok disebut kedunguan sejati.

Kalian pasti pernah dengar soal perkataan UAS tentang hukum menonton film Korea. Katanya yang menonton itu asalah orang kafir dan mewanti-wanti agar tidak menyukai orang kafir. Suka mengkafir-kafirkan, inilah yang menjadi salah satu alasan Singapura menolak UAS masuk ke negaranya.

Model beginikah yang disebut mencerdaskan bangsa? Apakah UAS tidak ceramah sejam, kedunguan bisa bertambah? Bukannya terbalik?


"Teknologi sekarang tumbuh secara eksponensial, kita sekarang masuk teknologi 4.0, tetapi kalau teknologi dan ekonomi tumbuh, secara 4.0, masyarakat mesti tumbuh di atas itu," beber Rocky Gerung.

Rocky Gerung menjelaskan di negara Jepang yang sudah memasuki era teknologi 4.0, tapi masyaraktnya memasuki era 5.0.

"Kenapa? karena pemimpinnya (di Jepang) adalah 6.0, di kita ekonomi mau ditumbuhkan 4.0, pemimpinnya 0.4, itu problem utama kita," sindir Rocky Gerung.

Sehingga, kata Rocky Gerung, pentingnya digelar percakapan semacam dialog nasional Kemerdekaan ini sesering mungkin di sejumlah kampus. "Kita ingin kampus memproduksi pikiran," kata Rocky Gerung.

Lalu apakah UAS ceramah sesering mungkin bisa membuat negara ini maju pesat? Memangnya ceramahnya bisa bikin negara ini bisa produksi pesawat luar angkasa sendiri, bisa menghasilkan teknologi maha canggih yang bisa membuat USA ketar-ketir?

Semua itu hanya tergantung pada SDM di negara ini. Penguasaan sains dan teknologi yang paling berperan. Itu tergantung SDM. Tapi kalau mahasiswanya mabuk agama apalagi cuma doyan demo tak jelas, jangan harap negara ini makin maju. Yang ada malah makin dungu.

Tahu, gak, kenapa radikalisme mulai banyak menyusup ke kampus? Akibatnya bagi mahasiswa adalah, otaknya jadi korslet. Mikirnya surga melulu. Untuk apa ciptakan teknologi baru kalau masuk neraka. Untuk apa kaya kalau tidak dapat kavling surga. Lebih baik mati miskin tapi surga. Kenapa otak mereka bisa seperti itu? Kalian pasti sudah paham alasannya. Heran tapi nyata. Baliho aja bisa disembah kok, hahaha.

Rocky Gerung harusnya katakan itu di depan Singapura atau negara maju lainnya, dijamin mereka akan tertawa sampai terkentut-kentut. Dalam hati mereka pikir, kok ada pemikiran sedungu ini?

Bagaimana menurut Anda?

Komentar

Tampilkan

Terkini

olahraga

+